Mau cepat dapet duit dan jadi kaya????? klik disini...

Emping Pandeglang-Banten

on Sabtu, 28 Februari 2009



Menes terkenal dengan kota santrinya, karena kecamatan ini memiliki banyak madrasah. Tidak kurang dari 6 madrasah terdapat di kecamatan ini yang dimiliki oleh berbagai organisasi keagamaan di Indonesia, salah satunya adalah Mathla'ul Anwar yang berdiri megah di prapatan simanying menes. Penduduk Menes rata-rata adalah PNS, petani dan wiraswasta. Salah satu produk unggulan Menes adalah emping melinjo yang dibuat dari buah tangkil (Gnetum gnemon).

Di kecamatan ini terdapat APE (asosiasi Pengrajin Emping). Menes memang ditetapkan sebagai kawasan agropolitan oleh pemerintah daerah dengan penghasilan utama emping melinjo. Di sini, Anda akan disuguhi beragam emping dengan rupa-rupa rasa yang khas hasil olahan tradisional. Emping yang sudah menjadi kebanggaan sekaligus ikon masyarakat Pandeglang itu dihasilkan berkat tangan-tangan terampil para penduduk Menes. Tak heran bila kemudian emping produksi mereka disebut dengan nama emping menes. Emping hasil olahan ini memiliki cita rasa yang khas dan aroma yang sangat menggoda. Inilah yang membedakan emping menes dengan emping lain di Tanah Air.
Selengkapnya...

Kesenian Banten

on Selasa, 24 Februari 2009



darahku, haram kau makan dagingku, urat kawang, tulang wesi, kulit baja, aku keluar dari rahim ibunda. Aku mengucapkan kalimat la ilaha illahu“. Maka pada saat itu juga ia menusukkan golok tersebut ke paha, lengan, perut dan bagian tubuh lainnya. Pada saat atraksi tersebut iapun menyambar leher anak kecil sambil menghunuskan goloknya ke anak tersebut. Anehnya bekas sambaran golok tersebut tidak ada meninggalkan luka yang sangat berbahaya bagi anak tersebut.

Atraksi yang sangat berbahaya tersebut biasa kita kenal dengan sebutan Debus, Konon kesenian bela diri debus berasal dari daerah al Madad. Semakin lama seni bela diri ini makin berkembang dan tumbuh besar disemua kalangan masyarakat banten sebagai seni hiburan untuk masyarakat. Inti pertunjukan masih sangat kental gerakan silat atau beladiri dan penggunaan senjata. Kesenian debus banten ini banyak menggunakan dan memfokuskan di kekebalan seseorang pemain terhadap serangan benda tajam, dan semacam senjata tajam ini disebut dengan debus.
[navigasi.net] Budaya - Debus Banten


Kesenian ini tumbuh dan berkembang sejak ratusan tahun yang lalu, bersamaan dengan berkembangnya agama islam di Banten. Pada awalna kesenian ini mempunyai fungsi sebagai penyebaran agama, namun pada masa penjajahan belanda dan pada saat pemerintahan Sultan Agung Tirtayasa. Seni beladiri ini digunakan untuk membangkitkan semangat pejuang dan rakyat banten melawan penjajahan yang dilakukan belanda. Karena pada saat itu kekuatan sangat tidak berimbang, belanda yang mempunyai senjata yang sangat lengkap dan canggih. Terus mendesak pejuang dan rakyat banten, satu satunya senjata yang mereka punya tidak lain adalah warisan leluhur yaitu seni beladiri debus, dan mereka melakukan perlawanan secara gerilya.

Debus dalam bahasa Arab yang berarti senjata tajam yang terbuat dari besi, mempunyai ujung yang runcing dan berbentuk sedikit bundar. Dengan alat inilah para pemain debus dilukai, dan biasanya tidak dapat ditembus walaupun debus itu dipukul berkali kali oleh orang lain. Atraksi atraksi kekebalan badan ini merupakan variasi lain yang ada dipertunjukan debus. Antara lain, menusuk perut dengan benda tajam atau tombak, mengiris tubuh dengan golok sampai terluka maupun tanpa luka, makan bara api, memasukkan jarum yang panjang ke lidah, kulit, pipi sampai tembus dan tidak terluka. Mengiris anggota tubuh sampai terluka dan mengeluarkan darah tetapi dapat disembuhkan pada seketika itu juga, menyiram tubuh dengan air keras sampai pakaian yang melekat dibadan hancur, mengunyah beling/serpihan kaca, membakar tubuh. Dan masih banyak lagi atraksi yang mereka lakukan.
[navigasi.net] Budaya - Debus Banten


Dalam melakukan atraksi ini setiap pemain mempunyai syarat syarat yang berat, sebelum pentas mereka melakukan ritual ritual yang diberikan oleh guru mereka. Biasanya dilakukan 1-2 minggu sebelum ritual dilakukan. Selain itu mereka juga dituntut mempunyai iman yang kuat dan harus yakin dengan ajaran islam. Pantangan bagi pemain debus adalah tidak boleh minum minuman keras, main judi, bermain wanita, atau mencuri. Dan pemain juga harus yakin dan tidak ragu ragu dalam melaksanakan tindakan tersebut, pelanggaran yang dilakukan oleh seorang pemain bisa sangat membahayakan jiwa pemain tersebut.

Menurut beberapa sumber sejarah, debus mempunyai hubungan dengan tarekat didalam ajaran islam. Yang intinya sangat kental dengan filosofi keagamaan, mereka dalam kondisi yang sangat gembira karena bertatap muka dengan tuhannya. Mereka menghantamkan benda tajam ketubuh mereka, tiada daya upaya melainkan karena Allah semata. Kalau Allah tidak mengijinkan golok, parang maupun peluru melukai mereka. Dan mereka tidak akan terluka.

Pada saat ini banyak pendekar debus bermukim di Desa Walantaka, Kecamatan Walantaka, Kabupaten Serang. Yang sangat disayangkan keberadaan debus makin lama kian berkurang, dikarenakan para pemuda lebih suka mencari mata pencaharian yang lain. Dan karena memang atraksi ini juga cukup berbahaya untuk dilakukan, karena tidak jarang banyak pemain debus yang celaka karena kurang latihan maupun ada yang “jahil” dengan pertunjukan yang mereka lakukan. Sehingga semakin lama warisan budaya ini semakin punah. Dahulu kita bisa menyaksikan atraksi debus ini dibanyak wilayah banten, tapi sekarang atraksi debus hanya ada pada saat event – event tertentu. Jadi tidak setiap hari kita dapat melihat atraksi ini. Warisan budaya, yang makin lama makin tergerus oleh perubahan jaman.
Selengkapnya...

Wisata Pantai Carita


Obyek Wisata Pantai yang Mengasyikkan di Banten

Sejak dahulu, Provinsi Banten memang terkenal dengan keindahan pantainya. Sebut saja Anyer yang telah melegenda sejak jaman penjajahan Belanda. Saat ini, Pemerintah bersama masyarakat mengembangkan beberapa obyek wisata pantai di provinsi ini, seperti Carita, Labuan, Karang Bolong dan masih banyak lagi, yang sangat menawan untuk dinikmati di akhir pekan. Kali ini, Explore Indonesia berkesempatan mengunjungi Pantai Carita dan menyajikan cerita seputar lokasi wisata yang mempesona para pengunjungnya ini kepada para pembaca.


Pantai Carita merupakan objek wisata yang terletak di Kabupaten Pandeglang dan telah ditetapkan berdasarkan SK Menteri Pertanian No.440/kpts/UM/1978 pada tanggal 15 Juli 1978 sebagai Taman Wisata Alam. Dengan Panorama yang indah serta pasir pantainya yang putih membuat kawasan ini sering dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pantai Carita kaya akan sumber daya alamnya. Hamparan tepian yang amat landai dengan ombak laut yang kecil dan lembut menyapu di sepanjang pantai, dipadu pemandangan Gunung Krakatau yang kokoh berdiri di kejauhan menjadi suguhan ukiran alam yang indah dipandang mata. Saat kami bertamu ke sana, melihat dan menyelami sendiri suasana tempat wisata ini, kenyataan itu meyakinkan kami tentang semuanya.

Permainan yang Disuguhkan di Pantai Carita

Setelah puas berenang dan terminum sedikit asinnya air laut, kami mencoba beberapa permainan lain yang lebih menantang. Permainan pertama yang kami coba adalah Speed Boat yang mirip sepeda motor dengan mengeluarkan biaya sebesar Rp. 150.000, untuk satu kali penyewaan selama 15 menit. Hmm… lumayan juga sich mengeluarkan biaya sebesar itu, tetapi semua terbayar dengan kenikmatan dan tantangan permainan itu. Sebelumnya, kita diberi tahu terlebih dahulu bagaimana cara menghidupkan dan mengemudikan Speed Boat jangan sampai kita kewalahan jika terjadi sesuatu pada saat kita menjalankannya. Setelah memahami semua instruksinya kami pun memakai jaket pelampung dan mulai menghidupkan mesin. Speed Boat pun mulai hidup serta jalan perlahan, pelan-kencangnya laju Speed Boat tergantung kepada tangan kita yang menarik gas, ingin pelan atau kencang.

Permainan lainnya adalah Banana Boat (balon mirip pisang raksasa yang di tarik oleh perahu motor) dimana para pengunjung dibuat tegang oleh permainan ini karena jalannya yang sengaja dibuat meliuk-liuk, dan terkadang juga ditarik dengan kecepatan kencang tiba-tiba sehingga banyak penumpang Banana Boat yang terjatuh ke air berkali-kali. Anda tidak perlu takut jika tercebur ke air, karena jaket yang kita gunakan membuat tubuh ini mengambang di air.

Hampir 2 jam bermain di air, kami pun semua naik kedaratan dan memesan kelapa muda. Segarnya… meminum air kelapa muda setelah beberapa kali terminum air pantai yang asin. Harga satu buah kelapa muda yang siap minum hanya Rp. 5.000,-. Selain itu, bagi wisatawan yang suka ditato, disini juga ada biang pembuat tatonya loh… Harganya pun relaitf murah, mulai dari Rp. 5.000,- s/d Rp. 50.000,- tergantung besar kecilnya tato yang kita inginkan. Ini hanya temporary tato. Jadi hanya dalam dua minggu tato itu akan luntur dan hilang untuk selamanya.

Bermalam disini pun sangat mengasyikan. Tempat untuk menginap yang tersedia cukup banyak dan bervariasi. Harga kamar permalam relatif murah, dan amat tergantung pada kepandaian tawar-menawar dengan pengelola penginapan, yang kebanyakan berupa kamar kondominium bertingkat. Kami pun mendapatkan sebuah penginapan yang cukup lengkap, dengan fasilitas 2 kamar tidur berkasur empuk, 1 kamar mandi + shower, kulkas, kompor gas, peralatan makan + masak, TV 21 inch + cablevision serta pemandangan langsung ke arah pantai. Penginapan yang lebih mirip flat rumah tinggal untuk 1 keluarga ini kami sewa dengan harga Rp. 600.000,- untuk 1 malam. Bagaimana menurut Anda, apakah mahal atau murah...? Penginapan yang hanya berjarak 10-an meter dari bibir pantai ini, menyajikan suara desir ombak kecil yang menghempas ke pantai di sepanjang malam. Suasana udara sejuk, yang ketika malam semakin larut terasa dingin.

Demikianlah sedikit cerita dari objek wisata Pantai Carita Pandeglang – Banten. Kesan wisata di akhir minggu yang dari awal hingga akhir sungguh mengasyikan. Yah….. mirip-mirip seperti di Pantai Sanur – Bali Kali ya….! (YF)

Tertitip ucapan terima kasih kepada Miss Lynel Hernandez dari Pilipina bersama anak-anak London Schoolof Public Relation – Jakarta yang telah rela disuruh loncat-loncat, main air pantai, dan difoto pada saat dikubur hidup-hidup. Hehehehe….!
Selengkapnya...

Obyek wisata Provinsi Banten

on Sabtu, 21 Februari 2009



ReviewPantai Bagedur, Pesona Wisata Banten SelatanNov 23, '06 2:06 AM
by iip for everyone
Category:Other
Minggu, 25 September 2005
Kabupaten Lebak di wilayah Provinsi Banten sudah lama dikenal karena potensi wisatanya yang menarik. Potensi wisata daerah ini memang beragam. Ada perkampungan unik Warga Baduy di kaki pegunungan Kendeng, sekitar 50 km utara kota Rangkasbitung, kota Kabupaten Lebak, juga ada potensi wisata perkebunan kelapa sawit dan hibrida di daerah Banjarsari, dan ada pula sejumlah pantai yang landai di Banten Selatan.

Pantai Bagedur yang terletak di daerah Kecamatan Malingping, sekitar 115 km dari Kota Rangkasbitung, pantas dibilang pantai yang tak pernah sepi dikunjungi wisatawan. Daya tarik pantai itu bukan saja karena panjangnya mencapai sekitar 10 km tetapi juga lebar pantai dengan kelandaiannya yang memungkinkan areal pantai dijadikan lokasi rally motor.


Karena bentuknya yang landai dan panjang itu, tak aneh jika setiap menjelang tutup tahun, liburan panjang, berbondong-bondong wisatawan mengunjungi obyek wisata ini. Umumnya wisatawan datang mendirikan tenda-tenda sendiri untuk lokasi peristirahatan. Mereka juga membawa perlengkapan dapur dan perangkat makan seperlunya.

Dengan perlengkapan yang dibawa itu, para pengunjung bisa leluasa beristirahat di obyek wisata Pantai Bagedur selama beberapa hari, tanpa bayar. Kenyataan itu sering dilakukan banyak keluarga dari Rangkasbitung, Bogor, Tangerang, Bekasi, Jakarta bahkan kota-kota lainnya di Jawa dan Sumatera.

"Daya tarik obyek wisata ini, menurut pengamatan saya, selain karena alamnya yang masih asli, juga karena bentuk pantainya yang unik. Kami kalau ke sini selalu bawa sepeda, bola kaki, bola volley, dan perlengkapan memancing. Biasa sampai dua hingga tiga hari kami berkemah di pinggiran Pantai Bagedur. Sudah begitu, berkemah di pantai ini gratis," cerita Saut Simamora, warga Kota Tangerang, ketika berbincang dengan penulis di Pantai Bagedur, Minggu lalu. Saut selalu berwisata ke pantai itu dengan membawa serta keluarganya, seorang istri, dua anak yang sudah berangkat remaja, famili dan pembantu.

Sebelum diwawancarai penulis sekitar pukul 12.00 WIB Minggu lalu, Saut Simamora mengaku baru saja selesai memancing ikan. Sudah sejak lepas subuh Saut memancing ikan. Hasilnya membuat keluarganya bangga terhadap Saut, karena anggota Polres Tangerang itu berhasil mendapat 3 ekor kakap merah, seekor ikan pari dan tiga ekor lobster berukuran besar.

Sementara anak-anaknya, mengaku leluasa main volly pantai dengan ditemani pemuda dari kota lain yang ikut berkemah di pantai Bagedur. Istri Saut sendiri lebih banyak makan tidur seusai memanggang ikan pari hasil pancingan suaminya.

"Nikmat sekali berwisata di sini. Setiap tahun kami selalu menghabiskan akhir tahun dengan berkemah di pinggir pantai ini," tutur Sudirman, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Tetapi, bukankah Jakarta lebih banyak memiliki obyek wisata pantai yang menarik? Lalu, apa alasan mendasar Sudirman berwisata ke Pantai Bagedur yang letaknya relatif jauh dari Jakarta?

Memang, kata Sudirman, Jakarta memiliki beberapa obyek wisata pantai. Setidaknya, selain kawasan wisata Ancol, pengunjung bisa menikmati pantai indah kapuk di kawasan Pluit, Jakarta Utara, atau Pantai Muara Karang dan Pantai Cilincing.

"Tetapi jujur saja saya katakan, berkunjung ke pantai-pantai yang ada di Jakarta lebih banyak mensuras duit, sementara nilai nikmatnya kalah jauh dibanding ke Pantai Bagedur. Di pantai ini kita bisa puas mancing ikan, berolahraga gratis, sementara buah-buahan sebagai buah tangan dari Banten Selatan bisa macam-macam bentuknya. Harganya pun relatif murah," ujar Sudirman yang juga dibenarkan oleh banyak pengunjung lainnya yang ditemui penulis.

Apa saja bentuk buah tangan dari Banten Selatan yang bisa dibanggakan? Ternyata, selain kelapa batir atau kelapa muda yang harganya memang murah di Banten Selatan, juga pisang, nangka, buah labu, dan bahan-bahan sayuran.

Tidak cuma itu sebenarnya. Ikan segar juga relatif murah di daerah ini. Soalnya, Banten Selatan sedikitnya memiliki tiga lokasi TPI (tempat pelelangan ikan), yakni TPI Binuangeun di Kecamatan Malingping, TPI Sukahujan di Kecamatan Panggarangan dan TPI Bayah di Kecamatan Bayah. Ikan-ikan dari lokasi pendaratan ikan di Banten Selatan itu dipasarkan tidak saja di pasar-pasar ikan di daerah Banten, seperti Menes, Pandeglang, Malingping, Rangkasbitung dan Tangerang, tetapi selain Jakarta juga ke beberapa kota lainnya di kawasan Bogor dan Depok.

Tak heran, jika selain membawa buah-buhan, para pengunjung pantai Bagedur juga selalu membawa ikan segar. Jenis ikan yang menjadi buruan pengunjung selain ikan layang, tongkol, kembung dan tengiri juga ikan pari dan teri halus. (Lidia Mayangs
ari)

Selengkapnya...

halo semua.......

on Rabu, 18 Februari 2009

ni blog gua,,,
gua bisa bantu kalian buat nyari obyek-obyek wisata yang seru n asik banget di Provinsi banten, gak kalah deh ma Bali,,
gua juga bisa bantu kalian yang pengen dapet souvenir ataw asessories ma makanan khas-nya Banten loooo...
tar hub ke e-mail gw aja ya.... Selengkapnya...